Menjadi Manusia Seutuhnya dalam Kristus ( Renungan Kristen : Efesus 4:13 )


 

Menjadi Manusia Seutuhnya dalam Kristus

Ayat Bacaan: Efesus 4:13
"Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus."

Dalam dunia yang terus berubah, banyak orang bertanya: Apa artinya menjadi manusia seutuhnya? Sebagian mengira bahwa kesempurnaan manusia diukur dari pencapaian, harta, atau pengakuan dari orang lain. Namun, dalam kekristenan, menjadi manusia seutuhnya berarti hidup dalam kepenuhan yang Tuhan rancangkan bagi kita—yaitu menjadi serupa dengan Kristus.

Sejak awal, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27). Namun, dosa telah merusak kesempurnaan itu, menjauhkan manusia dari Tuhan dan menjadikan mereka tidak utuh. Hanya melalui Yesus Kristus, kita dapat dipulihkan kembali kepada rancangan awal Tuhan.

Bagaimana Menjadi Manusia Seutuhnya dalam Kristus?

1.     Hidup dalam Hubungan dengan Tuhan
Manusia tidak akan pernah merasa utuh jika terpisah dari Sang Pencipta. Dalam Yohanes 15:5, Yesus berkata, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.” Ketika kita hidup dalam Kristus, kita mengalami kepenuhan sejati.

2.     Mengasihi Sesama
Menjadi manusia seutuhnya bukan hanya tentang hubungan dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama. Kasih adalah tanda kedewasaan rohani. Yesus mengajarkan bahwa hukum terutama adalah mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama (Matius 22:37-39).

3.     Bertumbuh dalam Karakter Kristus
Efesus 4:13 berbicara tentang kedewasaan penuh dan pertumbuhan dalam Kristus. Ini berarti kita terus dibentuk dalam karakter-Nya—memiliki kasih, kesabaran, kerendahan hati, dan ketaatan kepada Tuhan.

4.     Menjalani Panggilan Hidup
Tuhan menciptakan setiap manusia dengan tujuan. Menjadi manusia seutuhnya berarti menemukan dan menjalani panggilan Tuhan dalam hidup kita, baik dalam pekerjaan, pelayanan, maupun kehidupan sehari-hari (Yeremia 29:11).

Ilustrasi :

Suatu hari, seorang pematung terkenal sedang mengerjakan sebuah patung marmer yang indah. Dia bekerja dengan penuh ketelitian, memahat setiap detail dengan hati-hati. Seorang pemuda yang lewat melihatnya dan bertanya,

"Pak, bagaimana Anda bisa membuat patung yang begitu luar biasa dari sebongkah batu biasa?"

Sang pematung tersenyum dan berkata, "Aku hanya menghilangkan bagian-bagian yang tidak perlu. Patung yang indah itu sebenarnya sudah ada di dalam batu ini. Aku hanya membebaskannya dari segala sesuatu yang menghalangi keindahannya."

Ilustrasi ini menggambarkan bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup kita. Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27), tetapi dosa telah menutupi keindahan itu, seperti bongkahan batu yang kasar dan belum berbentuk.

Melalui Yesus Kristus, Tuhan mulai memahat hidup kita—menghilangkan sifat-sifat yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya, seperti egoisme, kesombongan, amarah, dan dosa lainnya. Proses ini mungkin terasa menyakitkan, tetapi itu diperlukan agar kita dapat menjadi manusia seutuhnya dalam Kristus.

Seperti yang tertulis dalam Efesus 4:13, Tuhan ingin kita mencapai kedewasaan penuh, bertumbuh hingga menjadi serupa dengan Kristus. Itu berarti hidup dalam kasih, kebenaran, dan panggilan Tuhan.

Quotes of the day :

Jangan pernah menyalahkan siapapun dalam hidup. Orang baik memberikanmu kebahagiaan dan orang jahat memberikanmu pengalaman. Orang yang salah memberimu pelajaran, dan orang yang terbaik memberimu kenangan, kita sering kali dikecewakan oleh orang yang paling dipercaya dan dicintai,  dengan hal-hal yang tak terduga beberapa membuat kita menangis, untuk hal yang tidak pernah kita lakukan. Sedangkan yang lain, mengabaikan kesalahan kita dan hanya melihat senyuman kita. Ada juga orang yang meninggalkan kita ketika kita sangat membutuhkan mereka. Sementara ada yang tetap bersama kita meski kita memintanya untuk pergi.  Dunia adalah beragam manusia. Kita hanya perlu tahu tangan mana yang perlu dijabat,  tangan mana yang perlu digenggam, apapun begitulah hidup. Belajar untuk mempertahankan dan belajar untuk melepaskan. Hanya yang peduli padamu yang mampu mendengar saat kamu diam.  dan itu luar biasa. 

 

5.    Renungan:

6.     Apakah kamu membiarkan Tuhan membentuk hidupmu? Adakah bagian dalam dirimu yang masih perlu dipahat agar semakin serupa dengan Kristus?

 

Doa:
Tuhan, bentuklah aku menjadi pribadi yang utuh dalam Engkau. Ajari aku untuk semakin serupa dengan Kristus, hidup dalam kasih, dan menjalani kehendak-Mu. Pimpin langkahku agar aku dapat mencapai kepenuhan hidup yang Engkau rancangkan. Amin.

 

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post