.png)
Kita kehilangan kendali atas diri kita sendiri. tapi apa jadinya jika kita mengambil kembali kendali itu. Bagaimana jika kita bisa hidup tanpa terus-menerus diombang-ambingkan oleh komentar kritik dan tekanan dari luar itulah yang akan kita bahas hari ini.
Kita
hidup di dunia yang berisik dunia yang penuh dengan opini tuntutan dan harapan
yang dilemparkan kepada kita. Di media sosial, berita lingkungan sekitar
semuanya berlomba-lomba menarik perhatian kita. Mereka ingin kita peduli dengan
apa yang mereka katakan dengan bagaimana mereka menilai kita, tapi
pertanyaannya adalah berapa banyak dari perhatian yang kita berikan kepada
dunia luar itu benar-benar bernilai.
Seberapa sering kita mendengar
komentar orang lain tentang hidup kita dan membiarkan komentar itu meracuni
pikiran kita? Seberapa sering kita merasa harus memenuhi ekspektasi orang lain
bahkan ketika itu bertentangan dengan apa yang kita inginkan? Seberapa sering
kita membiarkan energi kita terkuras hanya untuk mencoba menyenangkan orang
lain? Dan inilah kebenaran yang menyakitkan, semakin kita sibuk mengikuti
standar orang lain semakin kita kehilangan diri kita sendiri. Kita lupa bahwa
satu-satunya hal yang benar-benar bisa kita kendalikan dalam hidup ini adalah
diri kita sendiri
Jadi bagaimana caranya kembali ke
pusat kendali itu bagaimana kita berhenti hidup untuk orang lain dan mulai
hidup untuk diri kita sendiri . Pusat kendali dalam kehidupan orang Kristiani
adalah Sang Pencipta yaitu Allah Sang pemelihara kehidupan kita.
2 Timotius 4:5 firman Tuhan
berkata "Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita,
lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas
pelayananmu!"
Langkah pertama adalah dengan
memahami satu hal mendasar jangan biarkan orang lain mengendalikan emosimu. Orang yang kuat adalah mereka yang bisa mengendalikan diri di saat emosi sedang
tinggi . yang perlu kita sadari adalah bahwa setiap kali kita bereaksi dengan
emosi kita menyerahkan kendali kepada orang lain. Amsal 21:23 mengatakan, "siapa
memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."
Maka dari itu, penting untuk kita untuk mengkontrol setiap kata-kata yang
keluar dari mulut kita ini.
Kita menunjukkan kekuatan tapi
sebenarnya kita sedang menuju kelemahan. Orang yang kuat bukanlah mereka yang membalas
dengan kata-kata tajam atau tidak dengan agresif tetapi mereka yang tetap
tenang saat menghadapi provokasi. Marquez pernah berkata pilihan terbaik bagi
seseorang adalah tetap tenang di hadapan mereka yang tidak bisa mengendalikan
diri jadi bagaimana cara melatih diri agar tidak mudah terpengaruh oleh emosi
pertama ambil jeda sebelum bereaksi saat seseorang mencoba memprovokasi jangan
langsung menanggapi diam sejenak dan tarik nafas dalam.
Namun tidak selalu mudah untuk
mengenali dan menghindari orang-orang yang berpotensi merugikan kita terkadang
kita terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, toxic atau merusak tanpa
menyadarinya. Terkadang kita merasa bersalah takut atau malas untuk mengambil
tindakan yang tegas. . Maka hal kedua,
menguasai pikiran. Jika kita tidak bisa menguasai pikiran kita, maka
tindakan kita pun tidak bisa dikuasai pula. Rasul Paulus berkata dalam suratnya
di 2 Korintus 10:5b "...Kami menawan segala pikiran dan menaklukannya
kepada Kristus." Jadi bisa disimpulkan, bila pikiran kita terus terisi
oleh Firman Tuhan, segala perbuatan dan tindakan kita akan terarah dan
terkontrol. Jangan alihkan fikiran mu hanya pada seluruh validasi dan
ekspektasi dari orang yg mengalihkan fokus hidupmu didunia, semuanya itu tidak berguna
untuk dirimu. Yang
Pola pikir yang justru membuatmu
lemah semakin banyak kamu menanamkan emosi padahal hal-hal yang di luar kendali
semakin besar peluang kegagalan dan kekecewaan yang kamu ciptakan dan ini bukan
hanya pendapat ini adalah prinsip yang terkandung dalam filosofi stokisme sebuah
cara berpikir yang telah membantu banyak orang untuk mengatasi hiruk-pikuk hidup
selama berabad-abad.
Jika kamu merasa seperti sedang mengejar hidup bukan menjalaninya, orang yang peduli terlalu banyak, justru membuatmu lemah ini adalah kenyataan yang tidak nyaman. Tapi inilah kenyataannya begitu kamu berhenti peduli kamu menjadi kuat Mengapa karena pelepasan adalah kebebasan Ketika kamu berhenti peduli tentang hasil kamu berhenti dikendalikan oleh rasa takut, pendapat orang lain dan kebutuhan konstan akan validasi, pikirkan manusia yang paling sukses yang hidupnya bukanlah mereka yang terposesi dengan apa yang orang pikirkan tentang mereka, pada dasarnya mengatakan Aku butuh validasimu agar aku merasa baik tentang diriku itu adalah kelemahan.
Orang lain baik itu dari teman-teman keluarga rekan kerja atau masyarakat secara umum Kebanyakan orang berjalan melalui hidup terperangkap oleh kebutuhan akan validasi kamu membungkuk untuk disukai diterima dan dianggap layak oleh orang lain.
Kedua, menguasai lidah
atau ucapan. Amsal 21:23 mengatakan, "siapa memelihara mulut dan
lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." Maka dari itu, penting
untuk kita untuk mengkontrol setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita ini.
Yakobus mengibaratkan lidah kita ini seperti api, "Demikian juga lidah,
walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara
yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang
besar." Kenyataannya, banyak sekali masalah yang datang karena perkataan
yang kita keluarkan. Jadi sebisa mungkin pergunakan dan kendalikan lidahmu.
Gunakanlah lidahmu ini untuk membawa berkat dan bukan menjadi kutuk.
Ketiga, menguasai mata.
Ada tertulis: "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik,
teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh
tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya
kegelapan itu" (Mat. 6:22-23). Jika kita tidak dapat menguasai mata
kita, maka kita akan mudah sekali untuk terjerumus di dalam dosa. Jangan
mengikuti semua standart apa yang dilihat oleh mata kita, di lingkungan, sosial
media dan standart yang menjadikan hidup kita sibuk mempercantik dari luar saja.
Ingat, Kita berutang hidup sama
Tuhan, maka Tuhan yang layak menentukan kita hidup dan kita mati jangan lagi hidup dengan cara anda sendiri ,
apalagi mengikuti cara hidup dunia, lihat firman Tuhan dan lakukan kalau anda
ingin mengerti kehendak tuhan dalam hidupmu dan sungguh-sungguh taat melakukan
apa yang dia mau dalam hidupmu, baca firman dan lakukan !!! sederhana baca
firman dan lakukan itu adalah tanda mutlak orang mengasihi Tuhan kalau orang
mengasihi Tuhan ndak usah ditakut-takutin Nanti masuk neraka lho ndak usah dia
lakukan karena dia taat kepada Tuhan dia lakukan karena dia mengasihi Tuhan, prinsip
yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan nyata untuk mencapai ketenangan batin
dan kejelasan tujuan. Mulailah perjalanan untuk menjadi lebih kuat, lebih
bijaksana, dan lebih fokus. Waktu adalah mata uang yang tak bisa dibeli. Jangan
sia-siakan untuk hal yang tidak berharga. Apapun itu yang mengalihkan fokusmu,
ingat jika sesuatu tidak berguna membangun dirimu jangan lakukan!
Quotes of day :
Keputusan terbaik yang pernah kamu buat adalah DIAM. Kamu tidak perlu buktiin apa-apa ke siapapun. Kamu tidak perlu repot-repot meyakinkan orang kalau kamu itu baik. Kamu tidak harus bereskan sesuatu yang bukan kamu yang merusaknya. Kamu tidak harus capek-capek berjuang, biar orang lain sadar seberapa berharganya kamu. Apapun yang orang lakuin, itu urusan mereka sendiri, kamu hanya bisa berharap mereka tidak akan menyesal dikemudian hari, sementara kamu hanya perlu berjalan terus, bebas, tenang dan akhirnya damai.
Tonton video lengkapnya di : https://youtu.be/1F-zYy3MUUI?si=le9blfXC6fOOYsEV
.